INJIL hari ini mengisahkan penolakan penduduk Nazaret terhadap pewartaan Yesus. Mereka menyangsikan ajaranNya karena mereka mengenal Yesus, yang hanya anak seorang tukang kayu.
Kerap kita juga mengalami hal serupa. Saran, nasihat dan pelayanan kita diremehkan dan dipandang sebelah mata. Kita dianggap tidak kompeten dan kurang layak karena mereka hanya melihat latar belakang kita: bukan lulusan sarjana, berasal dari keluarga broken home, penampilan kurang menarik dsb. Dan terasa lebih menyakitkan lagi bila penolakan justru datang dari sahabat, kerabat bahkan pasangan, yang seharusnya memberikan dukungan kepada kita.
Memang manusia mempunyai kecenderungan untuk menilai seseorang dari status sosial, latar belakang pendidikan, penampilan. Namun demikian, janganlah kita patah semangat, hanya duduk tepekur dan meratapi nasib. Sebagai murid Kristus, penolakan yang kita alami, hendaknya tidak menghentikan langkah kita untuk tetap berkarya dan melayani sesama.
Sadari bahwa lewat berbagai macam ujian dan penderitaan, karakter kita dibentuk sehingga kita bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik, tegar, sabar, beriman teguh dan selalu mengandalkan Tuhan. Marilah kita meneladani Yesus, untuk tetap setia dan bersemangat dalam menebarkan kasih dan kebaikan kepada siapa saja walau banyak menemui hambatan dan rintangan..(vha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar