Senin, 22 Januari 2018

Bertobat dengan rendah hati

TUHAN menghapus dosa orang yang mengaku dosa dengan kerendahan hati, dan dengan demikian iblis kehilangan kedaulatan yang telah didapatkannya dari hati manusia.

Kalahkan Iblis Dengan Hidup di Dalam Kasih dan KebenaranNya

PARA ahli Taurat dan kaum Farisi telah melihat berbagai kebaikan dan mujizat yang dilakukan Yesus. Namun karena mereka merasa paling saleh dan paling benar di dalam segala hal, maka apapun yang dilakukan Yesus selalu salah di mata mereka; bahkan mereka menuduh Dia kerasukan Beelzebul. Suatu sikap yang sangat melawan kebenaran.

Sebagai murid Kristus, hendaknya kita selalu waspada terhadap godaan iblis yang menawarkan berbagai kenikmatan duniawi. Jangan pernah izinkan iblis masuk dan bertahta ke dalam hati kita. Karena begitu kita berkompromi dengan iblis, ia akan terus menerus membujuk dan merongrong kita untuk melakukan hal yang jahat dan memutarbalikkan hal yang benar agar kita meninggalkan Tuhan untuk selamanya. Secara perlahan namun pasti, iblis berangsur-angsur menguasai diri kita dan menyeret kita masuk ke dalam kebinasaan kekal.

Senantiasa bersekutu dengan Tuhan, undang Dia masuk dan berkuasa di dalam hati kita. Perkenankan Ia membentuk diri kita seturut kehendakNya. Jangan patah semangat ketika kita berulang kali gagal dan mendukakan hatiNya. Melainkan, dengan rendah hati datang ke hadapanNya dan mohon pengampunanNya. Ia pasti akan menerima kita dengan sukacita saat kita bertobat dan kembali kepadaNya.

Mari bersatu denganNya, miliki komitmen untuk setia hidup di dalam jalan kebenaranNya. Kalahkan kejahatan dengan senantiasa menaburkan kebaikan, kasih dan pengampunan kepada siapa saja..(vha)

Jumat, 19 Januari 2018

Panggilan Untuk Mewartakan Kerajaan Allah

YESUS memilih dan menetapkan dua belas orang yang dikehendakiNya, untuk menjadi rasulNya yang menyertai Dia dalam memberitakan Injil. Tuhan juga memanggil kita untuk meneruskan karya para rasul. Melalui sakramen Baptis, kita dikuduskan, diangkat menjadi anak Allah dan diutus untuk mewartakan Kerajaan Allah.

Dengan menjadi murid Kristus, kita harus memperlihatkan adanya perubahan hidup ke arah yang lebih baik. Tidak ada gunanya kita rajin ke gereja dan tekun berdoa, namun hidup kita dipenuhi oleh kedengkian, kebencian dan dendam. Sadari bahwa pewartaan harus dimulai dari diri sendiri karena tidak mungkin kita mengubah orang lain bila kita sendiri tidak mau berubah.

Mari buka hati kita, perkenankan Dia untuk mengolah dan membentuk hati kita menjadi sebuah hati yang baru. Mohon rahmat pertolonganNya agar kita dimampukan untuk menjadi mitra kerjaNya, yang setia menghadirkan wajah Kristus yang penuh kasih dan pengampunan di mana pun kita berada.

Semoga lewat kesaksian hidup kita, kita dapat membawa banyak orang untuk semakin dekat kepadaNya, mengenalNya dan mengalami kasihNya..(vha)




Kamis, 18 Januari 2018

SUKSES vs KASIH

DUNIA memberitahu kita untuk mencari kesuksesan, kekuasaan dan uang;

Tuhan memberitahu kita untuk mencari kerendahan hati, pelayanan dan kasih.

Popularitas

KEMANA pun Yesus pergi, banyak orang berbondong-bondong datang untuk berjumpa denganNya. Selain tertarik mendengar pengajaranNya, mereka juga berusaha untuk menjamahNya agar memperoleh kesembuhan. Yesus sungguh terkenal bahkan roh jahat pun mengenali Dia sebagai Anak Allah. Namun Yesus tidak pernah terbuai oleh ketenaran, Ia tetap melayani dengan sabar, tulus dan rendah hati.

Saat Tuhan memanggil dan memilih kita untuk melayani Dia dan sesama, hendaknya kita melaksanakan tugas yang dipercayakanNya dengan tulus. Jangan manfaatkan pelayanan sebagai ajang untuk mencari popularitas. Meskipun pelayanan kita dikenal di mana-mana, kita harus menyadari bahwa tangan Tuhanlah yang berkarya di balik semua keberhasilan kita. Kita hanyalah sarana yang digunakanNya untuk mewartakan kabar keselamatanNya..(vha)

St. Teresa dari Kalkuta mengatakan bahwa Tuhan tidak memanggilnya untuk sukses, melainkan untuk setia. Marilah belajar untuk menjadi hambaNya yang setia, arahkan seluruh hati dan pikiran kita hanya kepadaNya sehingga kita tetap rendah hati di saat sukses dan pantang mundur saat mengalami kegagalan.



Rabu, 17 Januari 2018

KEANGKUHAN

KEANGKUHAN yang menguasai diri anda, menjadikan anda bersikap kaku, keras kepala dan menciptakan perselisihan dengan orang lain

Jangan Keraskan Hati

ORANG Farisi merasa diri paling benar sehingga mereka tidak pernah mau menerima pendapat orang lain. Mereka memiliki hati dan pikiran yang tertutup dan cenderung untuk menyalahkan orang-orang yang tidak sepaham dengan mereka. Tindakan Yesus yang menyembuhkan orang yang mati sebelah tangannya di hari Sabat, sangat mereka kecam karena dianggap sebagai penodaan terhadap hukum Sabat.

Sebagai murid Kristus, hendaknya kita memiliki hati yang terbuka dan siap dibentuk. Jangan meniru orang Farisi yang keras hati dan mau menang sendiri; karena hanya akan menjadikan kita kurang peka dan kurang peduli terhadap kebenaran.

Belajarlah untuk bersikap rendah hati, bersedia menghargai pendapat orang lain dan menerima teguran dengan lapang dada. Karena Tuhan dapat menggunakan orang-orang di sekitar kita sebagai sarana untuk menyampaikan kehendak dan kebenaranNya kepada kita, agar kita bertumbuh menjadi pribadi yang baik dan berkenan di hadapanNya..(VHA)

Selasa, 16 Januari 2018

LOVE & COMPASSION are necessities

CINTA dan belas kasih adalah kebutuhan, bukan kemewahan.

Tanpa cinta dan belas kasih, kemanusiaan tidak dapat bertahan.

Jadikan Kasih Sebagai Landasan Hidup

ORANG Farisi sangat menjunjung tinggi hukum Sabat yang telah diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi. Namun dengan dibuatnya sejumlah peraturan yang memberatkan banyak orang dan mengabaikan nilai kemanusiaan, maka makna hukum Sabat kian menjadi kabur. Padahal Tuhan merancang hukum tersebut untuk kebaikan dan kesejahteraan manusia.

Hukum dan peraturan memang dibuat agar kehidupan manusia menjadi tertib, harmonis dan teratur. Sebagai umat beriman, kita diundang untuk bersikap kritis dan bertindak bijak dalam menerapkan suatu peraturan. Pertimbangkan nilai moral dan kemanusiaan. Jangan sampai kita menjadi ‘orang Farisi zaman modern’ yang tega mengurbankan sesama hanya karena tolok ukur kita adalah ketaatan yang radikal terhadap peraturan semata.

Yesus adalah Tuhan atas hari Sabat, hukumNya yang terutama adalah hukum cinta kasih. Mari menjadi pelaksana sabdaNya di dalam hidup kita sehari-hari, jadikan kasih sebagai landasan utama hidup kita..(vha)

Senin, 15 Januari 2018

Being a Christian

MENJADI seorang Kristiani bukan sekedar mengikuti perintah: melainkan memperkenankan Kristus menguasai hidup kita dan mengubahnya.

Puasa Sejati

MELALUI perikop pada hari ini, Yesus mengajak kita semua agar melaksanakan puasa sejati selama dalam masa penantian akan kedatanganNya kembali.

Banyak orang yang menjalankan puasa hanya sekedar memenuhi kewajiban agama semata, dengan membatasi asupan makanan dan minuman dalam masa atau waktu tertentu saja. Namun puasa yang Yesus kehendaki adalah pengendalian diri secara terus menerus dalam pikiran, perkataan dan perbuatan di sepanjang hidup kita sehingga hidup kita berkenan di hadapanNya.

Menjadi pengikut Kristus menuntut adanya perubahan sikap hidup. Hidup kita harus jauh lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Untuk itu, kita harus tinggal di dalam Dia, menjadikan sabdaNya sebagai kompas menuju keselamatan, serta meneladani sikap hidupNya di dalam keseharian hidup kita.

Memang sangat tidak mudah. Tapi bukankah lebih baik jika kita menjalankan puasa sejati ‘hanya’ selama 60 atau 70 tahun hidup kita di dunia ini, sehingga kelak kita diperkenankan masuk ke dalam kerajaanNya untuk berpesta selamanya menikmati perjamuanNya?

Mari renungkan..(vha)



Jumat, 12 Januari 2018

Dukungan Komunitas

MANUSIA adalah mahluk sosial yang membutuhkan relasi dan interaksi dengan sesamanya. Untuk dapat hidup, bertumbuh dan berkembang, kita memerlukan bantuan dari orang lain. Kita tidak dapat berjuang sendirian dalam menapaki kehidupan yang penuh dengan berbagai ujian. Karena dengan berjalannya waktu, tenaga kita akan terkuras habis, dan akhirnya kita akan mengalami kelelahan jasmani dan kelumpuhan rohani.

Injil hari ini mengisahkan kegigihan teman-teman orang lumpuh yang berjuang tanpa kenal lelah untuk membawanya ke hadapan Yesus. Melihat iman mereka, hati Yesus tergerak dan Ia pun memulihkan jasmani dan rohani si lumpuh.

Sebagaimana orang yang lumpuh mengalami kesembuhan berkat bantuan teman-temannya, kita pun membutuhkan pertolongan dari teman-teman di dalam komunitas agar kita dapat bangkit dari keterpurukan. Lewat dukungan, penghiburan, nasihat dan doa-doa mereka, kita disegarkan, diarahkan dan dihantarkan untuk kembali dekat dengan Tuhan. Dengan demikian kita dapat melanjutkan perjalanan hidup ini dengan semangat dan kekuatan baru, melangkah dengan iman menuju jalan keselamatan.(vha)

Kamis, 11 Januari 2018

Berdoa Dengan Sikap Hormat dan Rendah Hati



MELIHAT seorang penderita kusta datang menghampiriNya, berlutut di hadapanNya dan dengan rendah hati memohon belas kasihNya, hati Yesus tergerak. Diulurkan tanganNya dan dijadikannya tahir.

Setiap kali kita berdoa, melayangkan permohonan kita kepada Tuhan, hendaknya kita melakukannya dengan sikap hormat dan rendah hati. Jangan sekali pun kita memaksakan kehendak kita kepadaNya. Sadari bahwa Ia adalah Tuhan yang maha kuasa. Patutkah kita, manusia yang penuh dengan kekurangan dan kelemahan ini, mendesak Dia agar menuruti kemauan kita dan menuntut Dia agar mengabulkan permintaan kita?

Jika Ia berkenan dengan permohonan kita, pastilah Ia akan mengabulkannya. Namun bila permohonan kita tidak dikabulkanNya, janganlah kita marah dan meninggalkan Dia. Mungkin saat ini kita belum dapat memahami kehendakNya, namun kita harus belajar untuk menyerahkan semuanya ke dalam tanganNya. Perkenankan Ia mengatur segalanya, taat kepadaNya dan hidup di dalam rencanaNya. Niscaya hasilnya jauh lebih indah dan sempurna daripada yang pernah kita bayangkan. .(vha)

Rabu, 10 Januari 2018

Jadikan Kehadiran Kita Bermakna

KESIBUKAN Yesus luar biasa; selain mengajar di rumah ibadat, Ia menyembuhkan ibu mertua Petrus yang menderita demam, memulihkan orang-orang yang sakit dan kerasukan setan. Di tengah padatNya pelayanan, Yesus selalu menyediakan waktu untuk berdoa. Dan meski namaNya sudah dikenal orang, Ia tidak mau tinggal menetap di suatu tempat melainkan berkeliling ke seluruh Galilea untuk mewartakan Injil.

Sebagai murid Kristus, kita semua dipanggil untuk menghadirkan kerajaan Allah melalui karya dan pelayanan kita kepada sesama. Tugas perutusanNya memang tidak mudah, namun kita harus memiliki keberanian untuk melangkah keluar dari zona nyaman kita. Karena dengan tinggal di zona nyaman saja, kita akan bertumbuh menjadi orang yang egois, kita hanya fokus kepada kepentingan pribadi saja sehingga kepedulian kita terhadap sesama kian menumpul.

Marilah kita setia menjalin relasi yang erat dengan Tuhan. Mohon bimbingan dan kekuatan daripadaNya agar kita dimampukan untuk menanggapi panggilanNya dengan mengambil langkah iman. Melalui peran kita masing-masing, pancarkan kasihNya dan jadikan kehadiran kita bermakna bagi orang di sekitar kita..(vha)

Selasa, 09 Januari 2018

Your ENEMY keep watching you

MUSUH tidak akan membiarkan anda lenyap ke dalam kerajaaan Tuhan tanpa ada usaha untuk merebut anda kembali

Bersama Yesus Kalahkan Iblis

ROH jahat yang merasuki orang yang hadir di dalam rumah ibadat, mengenali Yesus sebagai Yang Kudus dari Allah. Ia tidak menyukai kehadiran Yesus, namun apa daya, ia tidak memiliki kekuatan untuk menolak perintah Yesus. Hardikan Yesus membuatnya takluk sehingga ia pun keluar dari tubuh orang yang dirasukinya.

Pertempuran rohani antara yang baik melawan yang jahat selalu terjadi di setiap saat. Tiada seorang pun yang luput daripadanya. Meskipun kita rajin ke gereja, aktif dalam kegiatan rohani, kita tidak terbebas dari gangguan iblis, yang senantiasa mencari cara untuk menyelinap masuk kedalam pikiran dan hati kita, untuk menjerat dan menyeret kita ke dalam perangkap dosa.

Hendaknya kita selalu bersikap waspada, jangan lengah sedikit pun. Setia bersekutu dengan Yesus, jalin relasi yang erat denganNya, dan perkenankan Ia berkuasa di dalam diri kita. KehadiranNya akan menerangi seluruh pikiran dan lubuk hati kita, mengusir setiap pikiran dan niat jahat yang muncul. Bersama Dia dan bersatu denganNya, kita dimampukan untuk mengatakan TIDAK kepada setiap hal yang tidak berkenan di hatiNya..(vha)





Senin, 08 Januari 2018

HOLINESS

KEKUDUSAN bukanlah melakukan hal-hal yang luar biasa.

Melainkan menerima, dengan senyum, apa yang Yesus tugaskan.

Menerima dan mengikuti kehendak Tuhan.

Menghayati Hidup Sebagai Anak Allah

YESUS datang ke dunia untuk menggenapi rancangan keselamatan Bapa. Pembaptisan Yesus oleh Yohanes Pembaptis merupakan tanda dimulainya tugas perutusanNya di dunia.

Pesta Pembaptisan Tuhan yang kita rayakan pada hari ini, menyadarkan kita betapa Bapa sungguh mengasihi kita sehingga Putra terkasihNya, Yesus Kristus, diutusNya datang ke dunia, untuk mengurbankan diri demi menyelamatkan manusia. Kita diundang untuk merenungkan kembali makna pembaptisan. Sadari bahwa dengan menerima sakramen Baptis, kita dibebaskan dari dosa asal dan semua dosa pribadi. Kita dilahirkan baru sebagai anak-anak Allah, menjadi saudara dari Kristus dan menerima hidup ilahi. Kita juga diutus untuk mewartakan kabar keselamatan kepada sesama.

Menjadi saksiNya di dunia merupakan tugas yang tidak mudah. Kita harus terus menerus menggemakan kasih dan pengampunanNya di dalam lubuk hati kita, untuk memberi kekuatan dan motivasi kepada diri kita agar tidak patah semangat dalam menghayati hidup sebagai anak Allah.

Mari jadikan Kristus sebagai landasan hidup kita, senantiasa bersandar kepadaNya agar kita dimampukan untuk hidup dalam pertobatan, dan bertumbuh dalam kekudusan. Semoga dengan kesetiaan kita mengikuti jejak langkahNya, terbuka dan taat pada kehendakNya, kelak kita layak untuk masuk ke dalam keabadian bersamaNya.

Jumat, 05 Januari 2018

THIS IS THE WAY OF PEACE

INILAH jalan kedamaian:

Atasi kejahatan dengan kebaikan, kepalsuan dengan kebenaran, dan kebencian dengan kasih.

Tanggalkan Topeng Kepalsuan



SAAT Yesus melihat Natanael, Ia menyebut Natanael sebagai seorang Israel sejati yang tidak memiliki kepalsuan di dalam dirinya. Natanael dijanjikanNya akan melihat langit yang terbuka dan malaikat Allah turun naik kepada anak Manusia.

SabdaNya pada hari ini mengundang kita untuk melakukan introspeksi diri. Sebagai orang beriman, apakah selama ini kita menjalani kehidupan yang palsu? Beramal kasih dengan tujuan agar memperoleh pujian dan sanjungan dari masyarakat? Menggunakan pelayanan sebagai sarana untuk meraih ambisi pribadi? Coba hadirkan pengalaman hidup kita dan renungkan.

Kita mungkin dapat mengelabui orang di sekitar kita, namun kita tidak dapat menyembunyikan apa pun di hadapanNya. Yesus mengenal siapa diri kita yang sebenarnya. Ia mengetahui seluruh pikiran, perasaan dan semua yang terpendam di dalam hati kita.

Mari tanggalkan topeng kepalsuan yang kita kenakan. Jadilah pribadi yang jujur dan berintegritas, yang senantiasa menjaga keselarasan antara pikiran, perkataan dan perbuatan. Miliki keberanian untuk menyuarakan kebenaran dan merealisasikan kasih ke dalam tindakan nyata sebagaimana telah diteladankan oleh Kristus sendiri.

Semoga kelak kita pun layak untuk melihat kemuliaan surga dan mengalami hidup abadi bersamaNya..(vha)

Kamis, 04 Januari 2018

Tinggal Bersama Yesus

KEPADA dua murid Yohanes Pembaptis yang mengikutiNya, Yesus menanyakan apa yang mereka cari dan kemudian mengajak mereka untuk datang dan tinggal bersama Dia.

Pertanyaan yang dilontarkan Yesus, membawa kita kepada sebuah permenungan. Apa yang sebenarnya kita cari di dalam kehidupan ini?

Semua orang pasti mendambakan kebahagiaan. Banyak cara yang ditempuh untuk memperolehnya, ada yang mengejar harta kekayaan, jabatan yang tinggi, kekuasaan yang besar.

Namun semua hal duniawi tersebut hanya mampu memberikan kebahagiaan semu, yang bersifat sementara.

Sadari bahwa kebahagiaan sejati hanya dapat ditemukan bila kita selalu bersatu dan bersekutu denganNya. Tanpa melibatkan Yesus ke dalam hidup kita, kita akan tersesat dan terperosok ke dalam genggaman kekuasaan si jahat, yang tak henti-hentinya merongrong kita dengan berbagai tipu muslihatnya.

Mari sambut undangan Yesus untuk datang dan tinggal bersamaNya. Perkenankan Dia bertahta di dalam hati kita dan memimpin setiap langkah hidup kita. Bersama Dia, kita dimampukan untuk mendaki semua gunung kesulitan, melewati lembah godaan, dan melintasi padang gurun kehidupan, sehingga sampai di rumah Bapa dengan selamat..(vha)

Rabu, 03 Januari 2018

Jadilah Magnet Tuhan bagi sesamamu

TUHAN menghendaki agar anda terlibat dalam menarik sesama ke dalam FirmanNya melalui kehidupan yang dipersembahkan kepadaNya dan menjadi seorang saksi yang aktif bagiNya.

Menjadi Saksi Kristus

DALAM kesaksiannya, Yohanes Pembaptis menyatakan bahwa Yesus adalah anak domba Allah yang menghapus dosa dunia. Ia adalah Putra Allah yang datang ke dunia untuk memulihkan relasi manusia dengan Bapa.

Melalui berbagai sumber seperti guru agama, para katekis, kita mengetahui bahwa saat kita menerima Sakramen Baptis, kita dikuduskan, diangkat sebagai anak-anak Allah dan menjadi warga kerajaan surga.

Bila hal ini hanya kita simpan sebagai pengetahuan belaka, tanpa pernah ada hasrat sedikit pun untuk menghayati, menemukan maknanya dan mewujudkannya ke dalam perilaku kita sehari-hari, apa gunanya? Kita akan tetap menjalani hidup sebagai manusia lama yang selalu berpusat kepada diri sendiri dan tidak mencerminkan martabat kita sebagai anak-anak Allah. Dengan demikian, bagaimana kita dapat menjadi saksiNya bila hidup kita jauh dari ajaranNya?

Sadari betapa besar pengurbanan Yesus untuk kita. Berkat wafat dan kebangkitanNya, jalan menuju ke rumah Bapa sudah terbuka. Namun untuk dapat meraih janji keselamatanNya, kita harus terus menerus berupaya dan berjuang untuk hidup seturut kehendakNya di sepanjang peziarahan hidup kita..(vha)








Mari benahi langkah hidup kita, mohon pimpinanNya agar kita dimampukan untuk menjadi saksiNya. Semoga lewat kesaksian hidup kita, banyak orang terinspirasi dan tersentuh hatinya sehingga mereka tergerak untuk mencari dan mengenal Yesus.

Selasa, 02 Januari 2018

Iman yang benar, Kebenaran perkataan & Hidup sederhana

KE tiga hal berikut yang dituntut Tuhan dari semua orang yang sudah dibaptis: iman yang benar di dalam hati, kebenaran dalam perkataan dan kesederhanaan dalam hidup.

Kejujuran dan Kerendahan Hati

YOHANES Pembaptis adalah seorang nabi yang besar, ia menyatakan dengan sejujurnya bahwa ia bukanlah Mesias, melainkan hanya seorang utusan yang mempersiapkan jalan bagi kedatanganNya. Dengan rendah hati ia mengakui bahwa Mesias jauh lebih besar daripadaNya sehingga ia merasa tidak layak untuk membuka tali kasutNya.
Di awal tahun yang baru ini, kita diundang untuk membekali hidup kita dengan semangat kejujuran dan kerendahan hati seperti yang diteladankan oleh Yohanes Pembaptis:

Buanglah topeng kemunafikan yang kita kenakan, miliki keberanian untuk hidup jujur sesuai dengan ajaranNya. Berjuanglah untuk menjadi pribadi yang memiliki integritas; selaras dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
Tumbuhkan sikap kerendahan hati dalam keseharian hidup kita. Sadari bahwa kita adalah manusia yang penuh dengan kelemahan dan kerapuhan, yang bergantung sepenuhnya kepada kasih dan kemurahan Tuhan. Dengan demikian tidak ada yang perlu disombongkan, karena semuanya adalah anugerah daripadaNya.

Mari perbaharui hidup kita, perkenankan Ia membentuk dan menggunakan kita sebagai sarana untuk menghantarkan sesama menuju keselamatan..(vha)





Attachments area