Rabu, 28 Maret 2018

BECAREFUL WITH DEVIL'S DECEPTION

IBLIS memberi Adam sebuah apel, dan kehilangan "surga" nya.

Oleh karena itu dalam semua pencobaan, janganlah kita terpaku pada apa yang ditawarkan iblis, tetapi pertimbangkan apa yang akan "hilang" dari kita.

Belajar dari Kegagalan Yudas

YUDAS adalah salah satu rasul yang dipilih Yesus. Selama tiga tahun, hari-harinya dilalui bersama Yesus yang berkeliling memberikan pelayanan, pengajaran dan pewartaan kerajaan Allah. Namun demi tiga puluh keping perak, Yudas tega mengkhianatiNya.

Bagaimana dengan diri kita? Apakah kita adalah ‘Yudas masa kini’ yang rela menjual Yesus demi mencapai kesuksesan, meraih popularitas dan mendapatkan harta yang melimpah?

Sadari bahwa kelekatan terhadap materi akan mendorong kita untuk menghalalkan segala cara demi meraih apapun yang kita dambakan. Keterpesonaan akan gemerlapnya kenikmatan duniawi membuat seluruh pikiran kita lumpuh dan hati kita buta. Akibatnya kita memilih untuk membelakangi Yesus dan mengabaikan teguranNya.

Belajarlah untuk menguasai diri dan mengendalikan hawa nafsu. Tumbuhkan rasa syukur atas semua berkat dan anugerah yang telah dilimpahkanNya kepada kita. Dan saat kita gagal dan jatuh ke dalam dosa, janganlah larut dalam keputusasaan, karena hanya akan menyeret kita ke dalam kebinasaan kekal. Datanglah ke hadapanNya dengan kerendahan hati dan memohon pengampunan daripadaNya, Ia pasti dengan sukacita menyambut setiap orang yang bertobat.

Mari berakar kepada Dia agar kita selalu memperoleh bimbingan dan kekuatan daripadaNya untuk menangkis setiap serangan iblis, dengan demikian kita dapat menjaga kesetiaan kita kepadaNya sampai akhir..(vha)

Selasa, 27 Maret 2018

Jadi Hamba Tuhan yang Sejati

YESUS mengetahui pengkhianatan yang akan dilakukan Yudas dan penyangkalan Petrus terhadap diriNya. Meskipun kecewa dan hatiNya terluka karena sikap muridNya yang tidak setia, Yesus tetap setia dan taat melaksanakan kehendak Bapa. Pintu pengampunan juga dibukakan kepada siapa saja yang telah menyakiti hatiNya.

Melalui perikop pada hari ini, kita diundang untuk menjadi hamba Tuhan yang sejati, dengan meneladani:

· Sikap Yesus:

o Tetap memiliki ketegaran dan komitmen untuk tetap setia menjadi pelaku sabdaNya meskipun menemui banyak hambatan, penderitaan dan godaan.

o Tidak menyimpan dendam dan kebencian terhadap orang yang mengkhianati dan menyakiti hati kita, melainkan bersedia mengampuni mereka secara tulus

· Sikap Petrus:

Saat kita jatuh ke dalam dosa dengan mengkhianati kasih Kristus demi harta, popularitas, kekuasaan, hendaknya kita bertobat. Bangkit, lepaskan diri dari belitan dosa, dan dengan rendah hati datang menghadapNya untuk memohon belas kasih dan pengampunanNya. Miliki kehendak kuat untuk memperbaiki diri dan mengubah haluan hidup.

Semoga dengan kesetiaan kita untuk terus menerus mengikuti jalanNya, kelak kita layak untuk diperkenankan masuk ke tempat Dia berada..(vha)





Attachments area

Senin, 26 Maret 2018

TULUS

KETIKA anda merelakan waktu anda, menyumbangkan dana, atau memberikan pelayanan, selalu berikan dari hati anda dan berikan secara tulus.

Persembahan Istimewa

SEBAGAI ungkapan syukur dan terima kasih atas kebaikan Yesus yang telah membangkitkan Lazarus, Maria mempersembahkan minyak narwastu yang mahal kepada Yesus. Dengan rendah hati, Maria meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya.

Tindakan Maria dikecam oleh Yudas Iskariot yang menganggapnya sebagai pemborosan belaka, karena seharusnya uang sebesar itu dapat digunakan untuk menolong orang miskin. Di muka publik Yudas bermulut manis, padahal ia sendiri kerap mencuri uang kas yang diperuntukkan bagi orang miskin. Sikapnya sungguh munafik, tidak ada keselarasan antara perkataan dan perbuatan.

Sebagai murid Yesus, hendaknya kita meneladani sikap Maria. Sadari bahwa Yesus sudah mengurbankan diri agar kita semua mengalami keselamatan. Sejauh ini, apakah kita sudah mensyukuri kebaikan dan kasihNya di dalam hidup kita? Tuhan tidak menilai seberapa besar dan hebatnya persembahan kita, melainkan Ia menilai motivasi yang terdapat di balik setiap perbuatan baik kita.

Mari membenahi hidup kita agar menjadi persembahan yang istimewa bagi Tuhan. Belajarlah untuk rendah hati dan setialah untuk berbuat baik kepada siapa saja dengan tulus, sepenuh hati dan berlandaskan motivasi yang benar, meskipun mendapat tanggapan yang negatif dari orang sekitar kita. Semoga kebaikan yang kita tanamkan, menebarkan keharuman yang semerbak kepada orang di sekeliling kita, dan menggerakkan mereka untuk mencari dan mengenal Yesus..(vha)

Jumat, 23 Maret 2018

JADILAH melodi yang cantik dalam orkestra yang besar, bukannya nada sumbang.

Obat yang dibutuhkan oleh dunia yang sakit ini adalah KASIH.

KEBENCIAN harus digantikan oleh KASIH, dan KETAKUTAN digantikan dengan IMAN bahwa kasih akan menang.

Buah Karya Tuhan

ORANG Yahudi menolak Yesus dan menentang ajaranNya. Mereka menganggap bahwa Yesus telah menghujat Allah dengan menyatakan diriNya sebagai Putra Allah. Padahal karya dan mukjizat Yesus telah mereka saksikan, namun kebencian membutakan hati mereka. Tanpa belas kasih mereka mengambil batu untuk melempari Dia.

Kerap kita menutup mata terhadap semua kebaikan Tuhan di dalam hidup kita. Kita hanya berfokus kepada apa yang tidak kita dapatkan. Ketika rencana kita hancur berantakan, saat sakit dan musibah datang bagai pencuri yang merampok kebahagiaan kita, kita menuduh Tuhan tidak adil. Kita iri mengapa orang lain lebih beruntung daripada kita. Kita mempertanyakan keberadaanNya, meragukan kuasaNya dan kemudian melempari hatiNya dengan berbagai perkataan dan perilaku yang tidak pantas, sehingga melukai dan mendukakan hatiNya.

Marilah ambil waktu sejenak dan telusuri kembali seluruh perjalanan hidup kita. Buka hati dan pikiran kita, kita akan menyadari betapa banyak buah karya Tuhan yang selalu mendatangkan kebaikan di sepanjang hidup kita. Bersyukurlah untuk kasih dan kebaikanNya, dan mohon ampun atas dosa dan kesalahan kita.

Tuhan belum selesai merajut benang-benang kehidupan kita; meskipun pedih dan menyakitkan, bersedialah untuk dibentukNya. Nantikan hasil karyaNya dengan sabar, penuh iman dan harapan. Pada saatNya, kita akan menyaksikan dan mengalami rancanganNya yang terbentang indah dan sempurna bagi kita..(vha)

Kamis, 22 Maret 2018

OBEY to the Word of ALLAH

AGAR aman sepenuhnya dari jerat iblis, anak Allah harus taat "habis" pada Firman Nya.

Pengemudi di jalan aman, bukan ketika dia membaca tanda, tapi ketika dia mematuhinya.

Demikian juga dengan Firman Allah.

Agar efektif mereka harus dipatuhi
.

Taat Kepada FirmanNya

YESUS menjanjikan kehidupan kekal kepada siapa saja yang taat kepada firmanNya. Ia menghendaki agar kita menghidupi firmanNya sehingga firmanNya mengalir di dalam setiap pikiran, perkataan dan perbuatan kita.

Sebagai pengikut Kristus, sudahkah kita tekun membuka kitab suci dan membaca firmanNya? Karena tanpa pernah membaca firmanNya, bagaimana kita dapat mentaati perintahNya? St. Hieronimus bahkan menyatakan bahwa tidak mengenal kitab suci, berarti tidak mengenal Kristus.

Firman Tuhan memang tidak mudah dipahami oleh akal budi kita yang terbatas. Untuk belajar memahaminya, dibutuhkan kehendak yang kuat, kerendahan hati, ketekunan dan kesetiaan untuk membaca, mendengarkan, merenungkan dan melaksanakannya.

Mari mohon pertolongan Roh Kudus untuk hadir menerangi kita, agar kita dimampukan untuk mengerti apa yang disampaikan Tuhan kepada kita. Jadikan firmanNya sebagai pelita yang menuntun dan menerangi langkah hidup kita. Semoga dengan senantiasa tinggal di dalam firmanNya, kita dapat menjadi saksiNya yang memancarkan terang dan kasihNya kepada sesama, dan kelak dapat meraih janji keselamatanNya..(vha)

Selasa, 20 Maret 2018

God's help enable us to carry the heavy Cross

TUHAN terkadang membuat anda merasakan beban Salib yang berat.

Meski beratnya tampak tak tertahankan, anda dapat memikulnya, karena Tuhan, dalam kasih dan pengampunanNya, mengulurkan tangan kepada anda dan memberi anda kekuatan

Percaya dan Setia Kepada Tuhan

YESUS menyatakan bahwa Ia bukan berasal dari dunia ini, tapi Ia datang ke dunia untuk melaksanakan kehendak Bapa. Ia mengurbankan diri di salib untuk menyelamatkan manusia dan siapa saja yang percaya kepadaNya akan mengalami kehidupan abadi.

Sebagai pengikut Kristus, kepercayaan kita terhadapNya hendaknya tidak berhenti di bibir saja. Melainkan harus diwujudkan ke dalam tindakan nyata, dan tercermin pada sikap hidup kita sehari-hari. Kita harus berani untuk meninggalkan zona kenyamanan, melepaskan diri dari cengkeraman lumpur dosa, bangkit dan melangkah di jalanNya meskipun menghadapi aneka hambatan dan godaan.

Perjalanan hidup memang tidak mudah, dan Tuhan pun tidak pernah menjanjikan jalanan yang rata, bebas dari kerikil, tikungan dan jurang yang dalam. Namun Ia menjanjikan penyertaanNya yang tidak berkesudahan di sepanjang hidup kita.

Pandanglah Yesus yang tersalib. Renungkan sengsara dan penderitaanNya, rasakan kasihNya yang begitu besar bagi kita. Jangan mengandalkan kemampuan sendiri, tapi senantiasalah bersekutu denganNya agar kita memperoleh kekuatan dan semangat baru dalam menjalani kehidupan ini. Setialah melangkah bersamaNya, maka kita dimampukan untuk menapaki jalan salibNya dengan penuh iman, harapan dan kasih..(vha)

Senin, 19 Maret 2018

IMAN YANG HEBAT

NAMUN, meski tanpa kata-kata, ia menunjukkan kedalaman imannya, kehebatannya. . .

Ia hebat dalam iman, bukan karena ia mengucapkan kata-katanya sendiri, tapi terutama karena ia mendengarkan kata-kata Tuhan yang Hidup.

Ia mendengarkan dalam keheningan.

Dan hatinya tak henti-hentinya bertekun dalam kesiapan untuk menerima kebenaran yang terkandung dalam firman Tuhan yang Hidup.

Meneladani St. Yusuf

SANTO Yusuf merupakan seorang pribadi yang mempunyai karakter luar biasa. Ia sederhana, tidak banyak bicara, rendah hati, tulus, penyayang dan peduli. Ketika ia mengetahui Maria sedang mengandung, daripada mengajukan Maria untuk dihukum rajam dengan tuduhan perselingkuhan, ia lebih memilih untuk menceraikan Maria secara diam-diam.

Namun kemudian, ia percaya penuh kepada perkataan malaikat yang muncul dalam mimpinya, yang menyatakan bahwa anak yang dikandung Maria adalah Putra Allah. Meskipun Yesus bukan anak kandungnya, ia memelihara, melindungi dan memperhatikan keselamatanNya. Dengan tulus, ia menerima panggilan Tuhan untuk menjadi suami dan ayah yang setia, penuh kasih dan tanggung jawab terhadap keluarganya.
Perayaan pada hari ini, mengundang kita semua untuk meneladani sikap St. Yusuf. Mari mohon bimbingan Tuhan agar kita dimampukan untuk:

Tekun membina relasi yang akrab denganNya, masuk ke dalam keheningan guna mengenali dan mendengarkan suaraNya;

Terbuka dan taat pada kehendakNya meski berlawanan dengan kepentingan pribadi;

Memiliki komitmen dalam menunaikan tugas perutusanNya lewat profesi kita masing-masing ;

Pantang menyerah dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan ;

Setia dalam menjaga dan mempertahankan keutuhan kehidupan berumah tangga ;

Santo Yusuf, doakan kami agar menjadi hamba Tuhan yang setia, tekun, tulus hati dan selalu siap mengutamakan kehendakNya di sepanjang hidup kami.



Jumat, 16 Maret 2018

OBSTACLE vs OPPORTUNITY

Apa beda hambatan dan kesempatan?

Sikap kita terhadap hal tersebut.

Setiap kesempatan memiliki kesulitan dan setiap kesulitan memiliki kesempatan.

Setia Mengamalkan KebenaranNya

PEMUKA agama bangsa Yahudi terusik dengan kehadiran Yesus yang mewartakan kebenaran. Mereka tidak menyukai Yesus dan berusaha untuk menangkap dan menyingkirkan Dia. Namun Yesus tak gentar menghadapi ancaman mereka, Ia terus memberitakan Injil untuk melaksanakan kehendak Bapa.

Di sekitar kita banyak orang yang hidup menurut kehendaknya masing-masing. Mereka tak segan-segan merugikan bahkan mencelakai orang yang mereka anggap penghalang, demi terpenuhinya kepuasan dan ambisi pribadi. Sebagai murid Yesus, hendaknya kita tidak terpengaruh atau tercemar sedikitpun oleh cara hidup seperti itu. Kita harus tetap hidup di jalan kebenaranNya meski banyak mengalami ejekan, hinaan dan intimidasi. Ingatlah bahwa tujuan hidup kita adalah untuk bersatu bersamaNya kelak di dalam kerajaan surga.

Tuhan memanggil kita tidak hanya untuk menyuarakan kebenaran saja, namun terutama adalah untuk menghayati dan mengamalkan kebenaran di dalam keseharian hidup kita. Mari tanggapi panggilannya dengan berjuang untuk hidup kudus. Imani Dia sebagai jalan keselamatan dan mohon kekuatan daripadaNya agar kita dimampukan untuk mengatasi semua hambatan yang ada dengan tetap setia memancarkan kasihNya..(vha)

Kamis, 15 Maret 2018

Your behavior vs Your Savior

PERILAKU anda menunjukkan seberapa besar anda mengasihi Juru Selamatmu

Menjadi Saksi Kristus

BANGSA Yahudi adalah bangsa yang tegar tengkuk. Meskipun Yohanes Pembaptis sudah memberikan kesaksian tentang Yesus yang datang sebagai Mesias, bahkan mereka sendiri juga sudah menyaksikan berbagai mukjizat dan karya Yesus yang merupakan bukti nyata keilahianNya, mereka tetap menolak Dia dan tidak percaya kepadaNya.
Dalam menjalani hidup, kerap kita juga tidak menghargai kasih Allah. Kita lebih memilih kenikmatan duniawi daripada melaksanakan perintahNya. Bukan lagi Dia yang menjadi prioritas utama di dalam hidup kita, melainkan seluruh kehendak dan keinginan kita. Harta, kekuasaan, popularitas, hobby bahkan smartphone menjadi ilah-ilah baru di dalam hidup kita, yang membuat kita mengabaikan keberadaanNya.

Yesus datang ke dunia untuk mewujudkan dan melaksanakan kehendak Bapa. Kesaksian hidupNya mencerminkan kasih Bapa yang sungguh besar bagi umat manusia. Berkat pengurbananNya, kita dibebaskan dari belenggu maut, Dialah Juru Selamat kita.

Mari bertobat, perbaharui hidup kita dengan berjuang untuk meneladani sikap hidupNya. Terus menerus belajar untuk mengutamakan kehendakNya dan menjadi saksiNya di tengah dunia ini. Senantiasa melekat kepadaNya, agar kita dimampukan untuk menghadirkan kasihNya dan menjadi saluran berkat dan keselamatan bagi orang di sekitar kita..(vha)

Rabu, 14 Maret 2018

Mendengarkan SuaraNya dan Melakukan KehendakNya

MELALUI sabdaNya pada hari ini, Yesus mengundang kita untuk percaya kepadaNya, dengan bersedia mengikuti jejak langkahNya dan melaksanakan kehendakNya. Ia sendiri telah memberi kesaksian hidup yang nyata kepada kita, dengan datang ke dunia untuk melaksanakan kehendak Bapa.

Allah mengetahui bahwa manusia itu lemah dan rentan terhadap godaan. Maka, agar kita tidak tersesat dan menyimpang dari jalanNya, Ia selalu berbicara kepada kita di setiap saat, menyapa dan menegur kita melalui perantaraan orang-orang di sekitar kita dan berbagai pengalaman hidup kita. Namun untuk mengenali suaraNya, dibutuhkan kesetiaan dan ketekunan dalam berelasi denganNya.

Sebagai anak-anak Allah, hendaknya kita taat kepada Bapa. Sadari bahwa kasihNya tidak berkesudahan dan rancanganNya selalu mendatangkan kebaikan serta mengarahkan kita menuju keselamatan. Meski hambatan dan godaan selalu datang silih berganti, marilah kita berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memperbaiki diri dengan melepaskan segala yang buruk dan menjauhkan diri dari semua hal yang tidak berkenan bagiNya. Pintu keselamatan terbuka bagi siapa saja yang setia berjuang untuk menjadi pendengar dan pelaku sabdaNya..(vha)

Selasa, 13 Maret 2018

The POWER of LOVE

Kesetiaan dan pengabdian menuntun ke keberanian.

Keberanian menuntun ke semangat pengorbanan diri.

Semangat pengorbanan diri menciptakan kepercayaan dalam kekuatan kasih.

Setia Mengandalkan Tuhan

KETIKA Yesus datang ke kolam Betesda, didapatiNya seorang pria yang sudah tiga puluh delapan tahun terbaring sakit di tepi kolam. Tidak ada seorang pun yang tergerak hatinya untuk mengangkat dan menurunkan dia ke dalam kolam. Hanya Yesus yang datang menyapanya dan menawarkan kesembuhan. Dengan sabdaNya, Ia memulihkan orang tersebut.

Saat kita terbelit di dalam pusaran permasalahan, yang melumpuhkan kita dan menyeret kita masuk ke dalam samudra penderitaan dan kesengsaraan, hendaknya kita jangan menyerah dan merasa putus asa. Datanglah kepada Tuhan dengan kerendahan hati, dan mohon belas kasihNya, Ia adalah penolong kita dalam kesesakan. Bersatu dengan Dia, kita akan memperoleh kekuatan dan kesegaran..(VHA)









Tetaplah tekun membina relasi yang akrab denganNya dan setia menapaki jalanNya, meski kita merasa bahwa Tuhan seolah membisu. Jangan batasi karyaNya dengan memaksakan keinginan kita yang belum tentu selaras dengan rencanaNya, melainkan perkenankan Ia bekerja seturut kehendakNya. Percayalah bahwa Tuhan tidak tinggal diam, Ia sangat peduli kepada kita; pada saatNya, Ia pasti bertindak.

Senin, 12 Maret 2018

A Door of Hope

TUHAN berjanji untuk merobah lembah derita menjadi sebuah pintu harapan

Iman yang Hidup

YESUS berada di Kana yang di Galilea, ketika seorang pegawai istana datang memohon kepadaNya, agar Ia berkenan menyembuhkan anaknya yang sakit di Kapernaum. Yesus tidak pergi bersamanya untuk menyembuhkan anaknya, melainkan hanya bersabda bahwa anaknya hidup. Berbekal kepercayaan yang besar kepada sabda Yesus, ia pun pulang dan mendapatkan anaknya mengalami kesembuhan. Imannya yang besar tidak hanya menyelamatkan anaknya, tapi juga seluruh anggota keluarganya.

Bila saat ini kita sedang mengalami badai persoalan yang tak kunjung selesai, hendaknya kita tetap menaruh keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan. Jangan pernah mendiktekan kehendak kita kepadaNya, karena hanya Ia yang paling mengetahui apa yang tepat dan terbaik untuk kita. Jangan pula bertumpu kepada mukjizat atau bukti nyata karena iman seperti ini merupakan iman yang dangkal, yang akan meredup dan mati saat keinginan kita tidak terwujud. Kuasa Tuhan sungguh besar, jauh melampaui pikiran manusia, tiada yang mustahil bagiNya. Bersabarlah dalam menantikan pertolongan daripadaNya, karena Ia bekerja dengan caraNya dan seturut waktuNya.

Menyadari kelemahan kita, mari dengan rendah hati datang kepadaNya, mohon rahmatNya agar kita semakin bertumbuh di dalam iman dan harapan kepadaNya. Dengan demikian kita dimampukan untuk tetap mempertahankan kesetiaan kita kepadaNya meskipun perahu kehidupan kita terombang-ambing oleh badai yang mengelora di sekitar kita..(vha)

Jumat, 09 Maret 2018

Love God will Love others more

KETIKA aku t'lah belajar 'tuk mengasihi Tuhan lebih baik dari-orang2 yang kukasihi, maka aku akan akan mengasihi mereka lebih baik dari yang aku lakukan sekarang.




Ketika hal utama diprioritaskan, maka hal-hal sekunder tidaklah terhambat melainkan ditingkatkan.

C. S. Lewis

Hukum Kasih, Hukum yang Terutama

DALAM sabdaNya pada hari ini, Yesus mengajarkan kepada kita mengenai hukum kasih. Ia menegaskan bahwa tidak ada hukum lain yang lebih utama daripada ke dua hukum ini. Kita semua dipanggil untuk melaksanakannya secara penuh.

Hukum kasih menuntut kita agar:
Mengasihi Tuhan dengan keseluruhan diri kita, di setiap saat, dalam berbagai keadaan, tanpa menuntut balas jasa dan selalu percaya serta menaruh harapan kepadaNya bahwa apa pun yang diberikanNya adalah yang terbaik bagi kita. MengasihiNya berarti mau mempersembahkan diri kita dan dengan setia mengabdi kepadaNya. Namun kita juga harus menyadari bahwa mengasihi Tuhan tidak ada artinya bila kita tidak mengasihi sesama dan diri kita sendiri. Ke dua hukum ini saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan;
Mengasihi sesama tanpa diskriminasi, tanpa syarat, tanpa menghitung untung dan rugi, kepada siapa saja termasuk kepada orang yang bersalah kepada kita;
Mengasihi diri sendiri dengan menerima diri kita apa adanya, dengan seluruh ketidaksempurnaan kita

Tidaklah mudah untuk melaksanakannya karena manusia memiliki kecenderungan untuk mengutamakan diri sendiri. Namun bila kita senantiasa melekat kepadaNya, Sang Kasih, maka kasihNya akan mengalir ke dalam diri kita, dan memampukan kita untuk hidup saling mengasihi..(vha)

Kamis, 08 Maret 2018

Words will our Hearts

TONGKAT dan batu dapat mematahkan tulang kita, tetapi kata-kata akan melukai hati kita.

Bebas dari Jeratan Iri dan Dengki INJIL

Hari ini berkisah tentang Yesus yang membebaskan seseorang dari belenggu setan. Kebaikan Yesus ditanggapi secara negatif oleh orang Farisi karena mereka iri dan dengki terhadap popularitas Yesus yang mengancam posisi dan kedudukan mereka. Mereka tidak percaya kepada kuasaNya, tidak mengakui keilahianNya dan bahkan menuduhNya bekerja sama dengan Beelzebul, penghulu setan.

Saat iri dan dengki menguasai hati, maka kita memiliki kecenderungan untuk mencari-cari dan menggali kekurangan dan kesalahan pihak lawan. Kita merasa jauh lebih unggul dan lebih baik daripada mereka sehingga mereka tidak berhak dan tidak layak untuk memperoleh popularitas dan kesuksesan yang melebihi kita. Sikap seperti ini mendorong kita untuk melakukan hal-hal yang jahat, seperti menebarkan gosip dan memfitnah secara keji. Iblis bersorak gembira menyaksikan diri kita berjalan masuk ke dalam perangkapnya.

Sadari bahwa iri dan dengki hanya merusak diri, membuat kita gelisah, jauh dari rasa tenteram dan damai. Mari bertobat dan ubah sikap kita. Undang Yesus untuk masuk dan bertahta di dalam hati kita. Bekerja sama dan bersatu dengan Dia, akan memampukan kita untuk membebaskan diri dari jeratan iri dan dengki. Dengan demikian kita dapat bersyukur dan menerima diri kita apa adanya, dan dengan tulus mengakui kelebihan orang di sekitar kita..(VHA)

Rabu, 07 Maret 2018

Menjadi Pelaksana Hukum Kasih

ORANG Yahudi sangat menjunjung tinggi hukum Taurat, mereka menghayatinya secara harafiah dan radikal sehingga mengabaikan faktor kemanusiaan. Yesus datang memberikan suatu cara pandang baru, bukan untuk meniadakan Hukum Taurat melainkan untuk menyempurnakannya dengan hukum kasih.

Sebagai muridNya, kita diminta untuk setia dalam menerapkan hukum kasih di sepanjang hidup kita. Ia menghendaki agar kita menghilangkan kemarahan, kebencian dan dendam; dan sebagai gantinya kita diminta untuk menebarkan kebaikan, kasih dan pengampunan kepada siapa saja ke mana pun kita melangkah.

Sadari bahwa di dalam kasih tidak ada kemunafikan, dengan demikian seluruh perbuatan kita ditujukan untuk kemuliaan Tuhan, bukan untuk memegahkan diri sendiri. Kasih sejati juga menuntut adanya pengurbanan diri sebagaimana telah diteladankan oleh Kristus sendiri. Perjuangan kita tidaklah mudah, dibutuhkan integritas, komitmen dan ketekunan untuk menjalankan sabdaNya dalam keseharian hidup kita. Mari mohon pimpinanNya agar kita dimampukan untuk menjadi pelaksana sabdaNya, bukan hanya sekedar menjadi pendengar sabda saja.

Selasa, 06 Maret 2018

DEEP HUMILITY

TANPA kerendahan hati yang dalam, pengampunan sejati tidaklah mungkin … dan tidak akan pernah terjadi.

Belajar Mengampuni

MANUSIA jauh lebih sering mengingat, mencatat dan mengungkit-ungkit kesalahan seseorang daripada kebaikan yang dilakukannya. Dengan demikian pengampunan merupakan suatu tindakan yang paling sulit dikerjakan. Memaafkan satu kali, mungkin bisa kita lakukan walau dengan berat hati. Tetapi bila seseorang melakukan kesalahan berulang kali kepada kita, jangan berharap dimaafkan karena tindakannya sungguh-sungguh memicu emosi. Kita merasa disepelekan dan tidak dihargai olehnya.

Sekarang coba ambil waktu sejenak untuk introspeksi diri. Renungkan kembali perjalanan hidup kita. Sampai saat ini, berapa kali kita sudah mengecewakan Tuhan dan menyakiti hatiNya dengan pikiran, perkataan dan tindakan kita? Tak terhitung banyaknya…tapi Tuhan senantiasa mengampuni kita dan tetap mengasihi kita. Bila kita tetap bersikeras untuk tidak memberikan pengampunan kepada sesama, bukankah kita juga berperilaku seperti hamba yang jahat, yang dikisahkan pada injil hari ini?

Kita semua dipanggil Tuhan untuk memberikan pengampunan tanpa batas kepada sesama. Memang tidak mudah, tapi kita harus menyadari bahwa pengampunan memutuskan rantai kebencian dan dendam, serta membebaskan kita dari belenggu sakit hati. Pengampunan membuka kesempatan kepada kita untuk memulihkan kembali relasi yang terputus sehingga tercipta kehidupan yang rukun dan damai.(VHA)






Mari belajar mengampuni, mohon rahmat kekuatan daripadaNya agar kasih dan pengampunan tumbuh subur di lahan hati kita, dengan demikian memusnahkan bibit kebencian dan dendam yang mulai bersemi.

Senin, 05 Maret 2018

Jangan pernah mere- mehkan seseorang karena keadaannya saat kini.

Terkadang orang yang anda remehkan hari ini, akan menjadi orang yang anda teladani nanti.

Jangan Memandang Rendah Sesama ORANG

Nazaret meremehkan Yesus karena mereka mengenal latar belakang keluargaNya. Mereka menjadi sangat murka dan menghalau Yesus ke luar kota, ketika Ia membeberkan kebenaran berikut ini. Yesus mengatakan bahwa, meskipun bangsa Israel adalah bangsa pilihan Tuhan, namun akibat kedegilan hati mereka, Tuhan lebih memilih untuk menyelamatkan orang dari bangsa lain yang mereka anggap kafir; yaitu janda dari Sarfat yang kelaparan dan Naaman yang kusta; padahal begitu banyak janda yang kelaparan dan orang yang menderita kusta di Israel.

Dalam kehidupan sehari-hari, kerap kita berprasangka buruk dan merendahkan seseorang karena kita hanya menilai ‘bungkus luarnya’ saja. Sebuah sikap yang tidak bijaksana karena penampilan lahiriah sering sekali mengelabui dan menipu kita. Lewat sabdaNya pada hari ini, Yesus mengundang kita untuk memperbaiki diri. Janganlah bersikap sombong, menganggap diri lebih baik, lebih istimewa, lebih saleh sehingga meremehkan sesama. Kita semua adalah ciptaan Tuhan, manusia yang tidak sempurna, yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan tidak luput dari kesalahan dan dosa..(vha)

Belajarlah untuk bersikap rendah hati, bersedia untuk mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain; dan menerima nasihat atau teguran mereka dengan lapang dada. Mari membuka hati, jangan membatasi karya Tuhan karena Ia dapat bekerja di dalam diri siapa saja dan menggunakannya untuk membimbing dan mengarahkan kita kembali ke jalan yang benar agar kita mengalami keselamatan.



Attachments