Namun kemudian, ia percaya penuh kepada perkataan malaikat yang muncul dalam mimpinya, yang menyatakan bahwa anak yang dikandung Maria adalah Putra Allah. Meskipun Yesus bukan anak kandungnya, ia memelihara, melindungi dan memperhatikan keselamatanNya. Dengan tulus, ia menerima panggilan Tuhan untuk menjadi suami dan ayah yang setia, penuh kasih dan tanggung jawab terhadap keluarganya.
Perayaan pada hari ini, mengundang kita semua untuk meneladani sikap St. Yusuf. Mari mohon bimbingan Tuhan agar kita dimampukan untuk:
Tekun membina relasi yang akrab denganNya, masuk ke dalam keheningan guna mengenali dan mendengarkan suaraNya;
Terbuka dan taat pada kehendakNya meski berlawanan dengan kepentingan pribadi;
Memiliki komitmen dalam menunaikan tugas perutusanNya lewat profesi kita masing-masing ;
Pantang menyerah dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan ;
Setia dalam menjaga dan mempertahankan keutuhan kehidupan berumah tangga ;
Santo Yusuf, doakan kami agar menjadi hamba Tuhan yang setia, tekun, tulus hati dan selalu siap mengutamakan kehendakNya di sepanjang hidup kami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar