Jumat, 31 Agustus 2018

FAITH Without WORKS

IMAN tanpa perbuatan bagaikan burung tanpa sayap; meskipun ia mungkin melompat bersama teman-temannya di bumi, namun ia tidak akan pernah terbang bersama mereka ke surga.

Bijaksana Dalam Penantian

INJIL pada hari ini mengundang kita semua untuk meneladan sikap gadis-gadis bijaksana dalam perumpamaan yang dikisahkan Yesus. Lima gadis tersebut membawa minyak cadangan agar pelita mereka tetap menyala saat mempelai laki datang.

Sebagai murid Kristus, kita dituntut untuk menjaga agar pelita iman kita tetap menyala di sepanjang hidup kita. Tekun berdoa, rajin beribadah, giat membaca kitab suci, memang perlu dilakukan; tapi juga harus didukung dengan kesediaan kita untuk berbagi kasih dengan sesama. Ingatlah bahwa Yesus sendiri pernah menyatakan bahwa bukan setiap orang yang menyerukan namaNya akan masuk ke dalam kerajaan surga, melainkan dia yang melaksanakan kehendak Bapa.

Sadari bahwa kehidupan kita di masa mendatang ditentukan oleh tindakan kita pada kehidupan di masa kini. Mari isi kehidupan ini dengan setia menebarkan kasih, kebaikan, damai dan pengampunan kepada siapa pun yang kita jumpai, di mana pun kita berada. Semoga kelak saat Ia datang menjemput kita, kita diperkenankan masuk ke dalam pestaNya, untuk menikmati perjamuan abadi bersamaNya..(vha)

Kamis, 30 Agustus 2018

The greatest Heroes of faith in God's eyes

DI mata Tuhan, pahlawan iman yang terbesar bukanlah mereka yang mencapai kemakmuran, kesuksesan, dan kekuasaan dalam kehidupan ini, tetapi mereka yang menjalani hidup sebagai penugasan sementara dan melayani dengan setia, mengharapkan upah yang dijanjikan dalam kekekalan...

BERJAGA JAGALAH

MELALUI perumpamaan tentang hamba yang setia dan jahat, kita diajak untuk senantiasa berjaga-jaga dalam menjalani kehidupan ini. Sadari bahwa tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat mengetahui kapan saatnya Tuhan memanggil untuk menghadapNya, atau kapan datangnya akhir zaman.

Untuk menyambut kedatanganNya yang tidak terduga, hendaknya kita selalu menjaga sikap hidup yang benar:

· Waspada, jangan lengah dan terlena oleh berbagai kenikmatan yang ditawarkan dunia

· Senantiasa hidup di dalam kasih dan kebenaranNya, di setiap saat di sepanjang perjalanan hidup kita

· Jalankan tugas perutusanNya dengan tekun dan setia

Dunia adalah tempat persinggahan sementara, gunakan waktu dan kesempatan yang diberikanNya dengan sebaik-baiknya. Mari bangun semangat siap siaga dan jadilah hambaNya yang bijak, agar kelak kita boleh pulang ke rumah Bapa untuk mengalami sukacita dan kehidupan abadi bersamaNya.

Rabu, 29 Agustus 2018

Tak Gentar Mewartakan Kebenaran

HARI ini gereja memperingati wafatnya Yohanes Pembaptis sebagai martir. Tindakan Yohanes menegur Raja Herodes, membuat Herodias menaruh dendam. Pada saat yang tepat, ia melampiaskan dendamnya dengan meminta kepala Yohanes.

Mengingatkan dan memberi teguran kepada orang di sekitar kita yang melakukan kesalahan, merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Tetapi sebagai murid Yesus, kita dipanggil dan diutus untuk mewartakan kebenaran. Hendaknya kita memiliki kepedulian akan keselamatan sesama, tidak hanya berpangku tangan dan berdiam diri menyaksikan mereka mengambil tindakan keliru yang akan menggiring mereka menuju perangkap dosa.

Mari mohon kepadaNya agar kita dianugerahkan kesetiaan dalam mewartakan kebenaran, kebijaksanaan dalam menegur, dan keteguhan dalam menghadapi konsekuensi yang tidak menyenangkan. Semoga dengan kesetiaan kita melangkah di jalan kebenaranNya, kelak kita layak memperoleh mahkota kehidupan abadi.(vha)

Selasa, 28 Agustus 2018

INNER BEAUTY

APA gunanya menjadi 
cantik di luar

ketika anda sangat 
buruk di dalam?


Jess C. Scott

Area lampiran

Bertobat, Tinggalkan Kemunafikan

YESUS mengecam ahli Taurat dan orang Farisi, karena mereka menampilkan kesalehan semu di muka publik; namun dalam keseharian hidup mereka, mereka mengabaikan keadilan, belas kasih dan kesetiaan.

Melalui perikop pada hari ini, kita diundang untuk merefleksikan perjalanan hidup kita. Apakah semua karya dan pelayanan yang selama ini kita lakukan untuk kemuliaan namaNya, ataukah didasari oleh keinginan untuk pamer dan pencitraan diri saja? Coba direnungkan.

Bila selama ini kita memiliki agenda tersembunyi yang kurang terpuji dengan memanfaatkan berbagai kebaikan kita sebagai sarana untuk meraih ambisi dan kepentingan pribadi, maka sudah waktunya kita membenahi hidup kita dan bertobat.

Mari meneladani St. Agustinus, yang dulunya pernah hidup di jalan yang sesat, kemudian bertobat dan menjadi seorang uskup dan pujangga gereja. Semoga dengan mengandalkan Tuhan, kita dimampukan untuk hidup dalam pertobatan dan berkomitmen untuk menyelaraskan langkah hidup kita dengan kehendakNya..(VHA)