MELALUI perumpamaan orang kaya yang bodoh, Yesus mengajarkan kepada kita agar waspada terhadap ketamakan.
Orang yang tamak memiliki keinginan yang tak terkendali atas harta, tidak pernah merasa puas terhadap segala yang dimilikinya sehingga seluruh hidupnya dihabiskan hanya untuk menimbun harta duniawi saja.
Sadari bahwa kelekatan yang luar biasa terhadap harta, menumbuhkan hal-hal negatif: sikap mementingkan diri sendiri berkembang subur, kepedulian dan belas kasih menjadi tumpul, pertikaian dan perselisihan pun mudah tersulut yang akhirnya membawa kehancuran pada relasi persaudaraan.
Tidaklah salah menjadi orang kaya, karena harta bersifat netral; semuanya tergantung kepada pribadi yang menggunakannya.
Mari bersikap bijak, manfaatkan harta yang dipercayakan Tuhan kepada kita sebagai ‘alat’ untuk menyalurkan berkat dan kasih kepada sesama yang membutuhkan. Jadikan Tuhan sebagai yang terutama di dalam hidup kita dan sandarkan kebahagiaan kita hanya kepada Dia..(vha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar