YESUS sangat kecewa melihat tindakan orang Farisi dan ahli Taurat. Mereka yang mempelajari Hukum Taurat justru ‘memelintir’ hukum Taurat sedemikian rupa agar memberikan keuntungan bagi kepentingan pribadi mereka. Tindakan mereka menyesatkan orang banyak dan juga menjadi batu sandungan bagi orang yang rindu untuk mengenal Allah.
Banyak orang yang tekun membaca Kitab Suci, bahkan mampu menghafal ayat-ayat di luar kepala; mereka juga terlibat aktif dalam berbagai kegiatan dan pelayanan di paroki. Namun saat mereka di rumah atau di kantor, sikap mereka terhadap karyawan, pembantu dan orang-orang yang berbeda status sosialnya, ternyata sangat berlawanan dengan hukum kasih yang diajarkan Yesus.
Sadari bahwa kasih sejati menjangkau setiap orang dari segala lapisan dan golongan masyarakat. Kasih sejati tidak mengenal perbedaaan dan tidak bersyarat. Kasih sejati menciptakan jembatan pemersatu, bukan jurang pemisah.
Mari perkenankan Allah hidup di dalam diri kita. Bersatu denganNya, pasti membuahkan kasih dan kebaikan, serta menghadirkan kedamaian dan sukacita kepada setiap orang yang dijumpai..(vha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar