Namun kita harus menyadari bahwa dengan ‘berpayungkan iman’ kepadaNya, bukan berarti kita dibebaskan dari ‘hujan persoalan’, melainkan kita akan dianugerahi kekuatan, penghiburan dan semangat baru untuk terus melanjutkan peziarahan hidup ini, kendati ‘badai kehidupan’ terus menerus menerpa dengan ganasnya.
Untuk itu, dari diri kita dituntut adanya kemauan untuk belajar daripadaNya, yakni meneladani ketaatanNya kepada kehendak Bapa, melepaskan segala kekuatiran dan mempersembahkan beban hidup kita ke dalam tanganNya serta memperkenankan Ia mengatur dan memimpin langkah hidup kita.
Mari jalani kehidupan ini dengan diiringi Yesus, sahabat sejati kita. Bersama Dia, kelesuan batin kita akan menguap, beban kita akan terasa lebih ringan; dengan demikian kita dapat menyusuri perjalanan hidup ini dengan penuh pengharapan.(VHA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar