DIKISAHKAN bahwa Yesus berpapasan dengan rombongan yang mengusung jenazah seorang anak laki, putra tunggal seorang janda. Melihat sang ibu menangis, hatiNya tergerak oleh belas kasih, Ia ikut merasakan penderitaan sang ibu. Kemudian Yesus menghampiri usungan tersebut dan menyentuhnya. Dengan kuasa SabdaNya, Ia membangkitkan sang anak. Sirnalah mendung dukacita dan sebagai gantinya, sukacita pun merekah.
Yesus adalah Allah yang hidup. PenyertaanNya tidak berkesudahan, Ia setia menemani kita baik di saat suka, terlebih di saat duka. Ia peduli dan sangat mengasihi kita. Pandangan mataNya senantiasa tertuju kepada kita, tak dibiarkanNya kita melangkah sendirian. Oleh sebab itu, belajarlah untuk senantiasa percaya kepada pemeliharaan dan perlindunganNya. Undang dan libatkan Dia ke dalam hidup kita, bersamaNya kita akan dimampukan untuk memikul salib kehidupan.
Sebagai ungkapan terima kasih dan syukur atas kasihNya, marilah kita juga meneladani sikapNya. Tumbuhkan kepekaan dan kepedulian terhadap keadaan orang di sekitar kita. Jadikan belas kasih sebagai penggerak utama dalam pelayanan kita. Dengan senantiasa bersandar kepadaNya, semoga kita dapat menjadi pembawa sukacita dan pembangkit harapan bagi sesama..(vha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar