ORANG Farisi dan ahli Taurat menegur murid Yesus; mereka dianggap najis karena telah menyantap hidangan tanpa membasuh tangan terlebih dahulu. Namun Yesus menegaskan bahwa seseorang menjadi najis bukan karena makanan yang disantap, melainkan karena perkataan yang keluar dari mulutnya.
SabdaNya pada hari ini, mengingatkan kita semua untuk berhati-hati dalam bertutur kata, baik secara lisan maupun dalam bentuk tulisan, karena:
Sekali saja perkataan terlontar dari mulut kita, maka kita tidak mempunyai kekuasaan untuk menariknya kembali.
Saat menuangkan pikiran kita ke dalam bentuk tulisan dan mengunggahnya ke jejaring sosial, maka dalam hitungan detik saja beritanya sudah menyebar ke segala penjuru.
Sadari bahwa perkataan dan tulisan yang bersifat negatif hanya memicu perselisihan, menyakitkan hati sesama, dan memiliki kemampuan untuk membunuh karakter seseorang.
Marilah isi hati kita dengan firmanNya; belajarlah untuk mengendalikan diri agar semua yang kita ungkapkan; lewat pikiran, perkataan, maupun perbuatan, membuahkan kerukunan dan perdamaian di antara kita semua..(vha)
SabdaNya pada hari ini, mengingatkan kita semua untuk berhati-hati dalam bertutur kata, baik secara lisan maupun dalam bentuk tulisan, karena:
Sekali saja perkataan terlontar dari mulut kita, maka kita tidak mempunyai kekuasaan untuk menariknya kembali.
Saat menuangkan pikiran kita ke dalam bentuk tulisan dan mengunggahnya ke jejaring sosial, maka dalam hitungan detik saja beritanya sudah menyebar ke segala penjuru.
Sadari bahwa perkataan dan tulisan yang bersifat negatif hanya memicu perselisihan, menyakitkan hati sesama, dan memiliki kemampuan untuk membunuh karakter seseorang.
Marilah isi hati kita dengan firmanNya; belajarlah untuk mengendalikan diri agar semua yang kita ungkapkan; lewat pikiran, perkataan, maupun perbuatan, membuahkan kerukunan dan perdamaian di antara kita semua..(vha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar