SERUAN tobat dari Yohanes dan kabar sukacita yang dibawa Yesus, tidak dihiraukan oleh orang Yahudi. Mereka tidak percaya kepada Yohanes dan Yesus karena penampilan mereka yang bersahaja dan latar belakang mereka yang berasal dari keluarga sederhana.
Kerap kita juga bersikap seperti orang Yahudi. Kita kurang menghargai perkataan atau nasihat yang diucapkan oleh seseorang dengan status sosial yang rendah atau yang berpenampilan kurang menarik. Kita cenderung menjaga jarak, mengabaikan keberadaan mereka, berpikir negatif bahkan berusaha mencari-cari kesalahan mereka sekecil apapun, untuk melegitimasi sikap dan tindakan kita.
Di dalam masa Adven ini, kita diajak untuk merenungkan kembali sejauh mana kita telah menghayati iman kita dalam kehidupan sehari-hari. Bila selama ini kita masih membedakan status dan latar belakang seseorang, sadari bahwa Allah bekerja secara misterius, di luar nalar kita. Ia bisa saja menegur dan menyampaikan pesan kepada kita melalui orang-orang kecil di sekitar kita, orang yang tidak kita sukai bahkan yang kita benci. Jangan membatasi karyaNya dengan konsep pemikiran kita yang sempit dan dangkal.
Mari ubah sikap kita dengan belajar untuk bersikap rendah hati, saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Semoga dengan demikian kita mampu menangkap kehadiranNya dan pesanNya yang menuntun kita menuju keselamatan..(VHA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar